Kultum Dzuhur Ramadhan: Introspeksi Diri untuk Hati yang Lebih Tenang
Gd. Perpustakaan UIN Jakarta, Kegiatan Ramadhan 1446 H – Rabu (05/03), kultum dzuhur Ramadhan kali ini, disampaikan oleh Ibu Hayatunnisa, S.IP, dengan mengangkat tema ‘Introspeksi Diri untuk Hati yang Lebih Tenang’.
Dalam tausiyahnya, beliau mengingatkan bahwa hidup di dunia hanyalah sementara, sehingga kesombongan dan keinginan untuk selalu lebih dari orang lain tidaklah bermanfaat.
“Kadang kita terlalu fokus pada penilaian orang lain, padahal yang lebih penting adalah bagaimana kita memperbaiki diri. Dengan mengenal diri, kita bisa lebih tenang dalam menjalani hidup,” ujar Ibu Hayatunnisa.
Salah satu inti dari introspeksi diri adalah memahami siapa kita sebenarnya. Dalam ajaran Islam, manusia sering diingatkan bahwa hidup di dunia adalah perjalanan sementara menuju kehidupan akhirat yang kekal. Oleh karena itu, terlalu terpaku pada dunia, gengsi, dan penilaian orang lain justru bisa menjauhkan kita dari ketenangan batin.
Ibu Hayatunnisa menekankan bahwa kesombongan adalah salah satu penyakit hati yang dapat menghambat seseorang untuk mengenal dirinya sendiri. Kesombongan tidak hanya menjauhkan seseorang dari manusia lain, tetapi juga dari rahmat Allah SWT. Oleh karena itu, bulan Ramadhan adalah waktu yang tepat untuk merenung, mengoreksi diri, dan berusaha memperbaiki hati agar lebih rendah hati dan bersyukur.
Diakhir tausiyah, bulan Ramadhan adalah waktu terbaik untuk merenungi kembali perjalanan hidup kita, memperbaiki kekurangan, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Sebagaimana pesan yang disampaikan dalam kultum ini, tidak ada gunanya merasa lebih dari orang lain, karena yang paling utama di sisi Allah adalah ketaqwaan dan keikhlasan hati. *RMr
Untuk update berita dan informasi lebih lanjut, bisa di akses: