Direktur Diktis Kemenag RI: Digitalisasi Bukan Sekadar Tren, Tapi Kebutuhan
Malang, Berita Online – Digitalisasi di lingkungan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKIN) kini bukan lagi sekadar pilihan, melainkan kebutuhan yang tidak bisa ditawar. Hal ini ditegaskan oleh Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Kementerian Agama RI, Prof. Dr. Phil. H. Syahiron Syamsuddin, MA, saat memberikan arahan dalam Konferensi Perdana Asosiasi Perpustakaan Perguruan Tinggi Islam (APPTIS) 2025 di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Selasa (24/6) kemarin.
“Digitalisasi bukan sekadar tren, tetapi kebutuhan. Kini Kemenag telah mengatur sistem magang nasional di PTKIN yang bisa diakses mahasiswa secara online. Ini untuk mempermudah proses dan memastikan sinergi antar-PTKIN,” ungkap Syahiron.
Dalam forum strategis tersebut, Syahiron mengakui bahwa pengelolaan perpustakaan perguruan tinggi bukan perkara sederhana. Tantangan seperti penataan koleksi, pembaruan sistem layanan, serta pemanfaatan teknologi informasi menuntut konsistensi dan ketelitian tinggi. Oleh karena itu, Kementerian Agama menempatkan digitalisasi layanan sebagai salah satu program prioritas nasional pada 2025.
Dorong Integrasi Sistem Perpustakaan PTKIN
Lebih lanjut, Direktur Diktis menyoroti pentingnya integrasi sistem informasi antarperpustakaan PTKIN sebagai upaya meningkatkan efisiensi dan aksesibilitas koleksi. Menurutnya, ekosistem informasi yang saling terhubung akan membuat sumber daya pustaka lebih merata dan produktif.
“Masih banyak perpustakaan yang lambat melakukan pembaruan koleksi. Ironisnya, bahkan dosen belum banyak yang memanfaatkan koleksi terbaru yang tersedia,” ungkapnya. Ia menilai bahwa kesenjangan ini dapat dijembatani dengan membangun jaringan perpustakaan nasional yang terintegrasi, di mana data koleksi, akses jurnal, dan layanan berbasis digital dapat dimanfaatkan secara kolaboratif lintas kampus.
Perpustakaan Modern, Jantung Inovasi Ilmu
Menutup arahannya, Syahiron menyuarakan harapan besar agar perpustakaan di lingkungan PTKIN mampu menjadi pusat informasi modern dan inklusif yang tak hanya menyimpan ilmu, tetapi juga aktif menyebarkannya secara cepat dan cerdas. “Kita butuh perpustakaan yang tidak hanya menyimpan ilmu, tapi juga menyebarkannya dengan cerdas dan cepat,” tegasnya.
Konferensi APPTIS 2025 ini menjadi momentum penting untuk meneguhkan komitmen penguatan tata kelola perpustakaan PTKIN di era digital. Dengan kolaborasi lintas institusi dan dukungan Kementerian Agama, perpustakaan kampus Islam ditargetkan menjadi garda depan dalam pelayanan akademik berbasis teknologi. *UA/MM/RMr
Untuk update berita dan informasi lebih lanjut, bisa di akses:
🌐 Website: https://perpus.uinjkt.ac.id/id
📸 Instagram: https://www.instagram.com/perpusuinjkt/
▶️ YouTube: https://www.youtube.com/@pusatperpustakaan5231
FB: https://www.facebook.com/pusatperpustakaanuinjkt
X: https://x.com/i/flow/login?redirect_after_login=%2Fperpusuinjkt