UIN Jakarta, Miniatur Politik Indonesia? Ini Pandangan Mahbubi Selama Menjadi Mahasiswa
Pesan Inspiratif- "Menurut saya, UIN Jakarta adalah miniatur politik Indonesia.” ungkap Mahbubi -alumni Program Studi Bahasa dan Satra Arab UIN Jakarta, saat sesi talkshow pada "EXPOSE UIN Jakarta 2025", di Hall Student Center (SC) kamis (06/02) kemarin.
Mahbubi, yang saat ini terjun ke dunia Stand Up Comedy dan influencer mengungkapkan, “Dengan berorganisasi, baik internal maupun eksternal, kita belajar banyak tentang arti kedewasaan dan bagaimana memahami politik yang sebenarnya di luar kampus. Saya diajarkan bagaimana bersosialisasi dengan politik yang baik dan mengambil banyak hal positif," tambahnya.
Pernyataan Mahbubi mencerminkan realitas politik mahasiswa yang kerap menjadi tempat belajar bagi calon pemimpin masa depan. UIN Jakarta dikenal sebagai kampus dengan dinamika organisasi mahasiswa yang beragam, mulai dari organisasi intra hingga ekstra kampus yang sering berinteraksi dalam perdebatan intelektual maupun kontestasi pemikiran.
Pengembangan Diri secara Otodidak
Di UIN Jakarta -perlu untuk diketahui, kehidupan masyarakat kampus berkembang secara dinamis. Misalnya, aktivitas organisasi internal kampus, baik Dewan Mahasiswa (DEMA), Senat Mahasiswa (SEMA) dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dapat dijadikan momen untuk pengembangan diri. Di sisi lain, yang tidak kalah menariknya, organisasi eksternal kampus seperti Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) dan organisasi ekstra kampus lainnya, membawa ciri khas dan dinamika berpikir mahasiswa secara kritis.
Berdasarkan fenemona dan pengalamannya lah selama menjadi mahasiswa, yang menurutnya lingkungan akademik di kampus memiliki kemiripan dengan lanskap politik nasional.
Selain membahas politik kampus, Mahbubi juga menekankan pentingnya pengembangan diri secara otodidak. Ia mendorong mahasiswa tidak hanya bergantung pada pendidikan formal, tetapi juga aktif mengeksplorasi minat dan bakat masing-masing. "Perdalam minat kalian secara otodidak dan terus gali peminatan kalian untuk meraih prestasi," saran Mahbubi, yang juga aktif di komunitas stand-up comedy selama masa kuliahnya.
Sebagai penutup, Mahbubi mengutip perkataan Sayyidina Ali tentang perubahan zaman dan cara manusia harus menyesuaikan diri. "Zaman terus berbeda, maka didikan yang kamu terima juga berbeda dengan orang tua dan kakak-kakak kalian. Ikutilah dan jalani sesuai dengan zaman yang sudah ada," tuturnya.
Pernyataan ini menjadi refleksi bahwa dalam dunia kampus maupun kehidupan secara umum, adaptasi dan pemahaman terhadap perubahan zaman adalah kunci bagi generasi muda dalam menghadapi tantangan masa depan. *RMr