POSTER RISET : "PEMAKNAAN KEISLAMAN DI MEDIA SOSIAL PADA PILPRES REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2019 : PERSPEKTIF MEANINGS AND MEDIA" Karya Deden Mauli Darajat
Poster Riset UIN Jakarta, 01 April 2024 - Penelitian "Pemaknaan Keislaman di Media Sosial pada Pilpres Republik Indonesia Tahun 2019: Perspektif Meanings and Media" karya Deden Mauli Darajat merupakan kajian komprehensif tentang bagaimana keislaman dimaknai dan dikonstruksi di media sosial selama pemilihan presiden (Pilpres) Indonesia tahun 2019. Deden Mauli Darajat mengulas secara mendalam bagaimana narasi keagamaan, khususnya Islam, digunakan dalam konten media sosial untuk mempengaruhi opini publik dan dinamika politik.
Penulis menggunakan pendekatan teori komunikasi, khususnya teori "meanings and media" untuk menganalisis data dari berbagai platform media sosial. Metode yang digunakan meliputi analisis konten, wacana, dan studi kasus untuk memahami bagaimana simbol dan narasi keislaman dimanfaatkan oleh berbagai pihak selama kampanye Pilpres 2019.
Temuan Utama :
1) Narasi Keislaman di Media Sosial, Keislaman di media sosial selama Pilpres 2019 dikonstruksi dalam berbagai bentuk narasi, mulai dari yang moderat hingga yang ekstrem. Narasi ini sering kali digunakan untuk mendukung atau menyerang kandidat tertentu, menciptakan polarisasi di antara masyarakat.
2) Pengaruh Media Sosial, Media sosial memiliki peran signifikan dalam membentuk opini publik. Deden Mauli Darajat menunjukkan bagaimana platform seperti Facebook, Twitter, dan Instagram menjadi arena utama untuk penyebaran informasi dan disinformasi terkait isu-isu keagamaan.
3) Polarisasi dan Fragmentasi, Penggunaan simbol dan narasi keislaman di media sosial tidak hanya memperkuat identitas kelompok tetapi juga memperdalam polarisasi dan fragmentasi di masyarakat. Ini menciptakan ketegangan sosial yang signifikan selama periode Pilpres.
Rekomendasi :
Deden Mauli Darajat menyarankan beberapa langkah untuk mengatasi dampak negatif dari penggunaan narasi keislaman di media sosial:
- Meningkatkan literasi digital di kalangan masyarakat agar lebih kritis terhadap informasi yang diterima.
- Mendorong regulasi yang lebih ketat terhadap penyebaran informasi palsu atau hoaks di media sosial.
- Mengembangkan inisiatif dialog lintas agama untuk meredam ketegangan dan mempromosikan toleransi.
Hasil dari Penelitian ini memberikan wawasan berharga tentang dinamika penggunaan narasi keislaman di media sosial dalam konteks politik Indonesia. Deden Mauli Darajat berhasil menunjukkan bahwa media sosial bukan hanya alat komunikasi tetapi juga arena pertarungan ideologi dan identitas. Pemahamannya yang mendalam tentang bagaimana narasi keislaman dibentuk dan disebarkan selama Pilpres 2019 memberikan perspektif kritis yang diperlukan untuk memahami dampak media sosial dalam politik kontemporer Indonesia. Buku ini penting bagi akademisi, praktisi media, dan siapa saja yang tertarik pada kajian media, politik, dan agama. (Rizki Mulyarahman)
Temukan Koleksi >> "PEMAKNAAN KEISLAMAN DI MEDIA SOSIAL PADA PILPRES REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2019 : PERSPEKTIF MEANINGS AND MEDIA" Karya Deden Mauli Darajat