POSTER RISET : KORUPSI DI PARLEMEN "Studi terhadap Perilaku Politik Sejumlah Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Pasca Reformasi," karya Ihsan Hamid
Poster Riset UIN Jakarta, 08 Januari 2024 - Reformasi di Indonesia pada akhir 1990-an membawa harapan besar untuk transparansi dan akuntabilitas dalam pemerintahan. Namun, realitas menunjukkan bahwa praktik korupsi masih mengakar kuat di berbagai lembaga negara, termasuk DPR RI. "Korupsi di Parlemen" karya Ihsan Hamid merupakan analisis mendalam tentang dinamika korupsi di kalangan anggota DPR RI setelah era Reformasi. Melalui penelitian ini, Ihsan Hamid mengungkap bagaimana praktik korupsi masih bertahan dan bahkan berkembang di parlemen meskipun ada perubahan sistem politik yang signifikan di Indonesia.
Penulis menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode wawancara dan studi kasus. Ihsan Hamid menyoroti berbagai motif di balik perilaku koruptif, mulai dari dorongan finansial hingga tekanan politik. Penelitian ini melibatkan sejumlah anggota DPR RI sebagai subjek studi untuk mendapatkan pemahaman yang lebih konkret tentang pola dan dampak korupsi.
Temuan Utama :
1) Motif Korupsi, Banyak anggota DPR RI terlibat dalam korupsi karena dorongan finansial dan tekanan politik. Pola korupsi yang sering muncul termasuk suap, penggelapan dana, dan manipulasi proyek pemerintah.
2) Budaya Politik, Meskipun reformasi telah membawa perubahan dalam regulasi dan institusi anti-korupsi, budaya politik yang koruptif masih kuat. Banyak anggota parlemen yang memanfaatkan jabatan mereka untuk keuntungan pribadi.
3) Hambatan Sistemik dalam Pemberantasan Korupsi, Sistem pengawasan yang lemah dan kurangnya penegakan hukum menjadi kendala utama dalam memberantas korupsi. Selain itu, solidaritas antar anggota parlemen yang tinggi sering kali menghambat proses investigasi.
Rekomendasi :
Ihsan Hamid menyarankan beberapa langkah untuk mengatasi masalah ini, antara lain :
- Meningkatkan transparansi dalam proses legislasi dan pengawasan.
- Memperkuat institusi anti-korupsi dengan memberikan wewenang lebih besar dan sumber daya yang memadai.
- Mengubah budaya politik melalui pendidikan dan pelatihan yang menekankan integritas dan etika.
Penelitian ini memberikan wawasan kritis tentang tantangan dalam pemberantasan korupsi di Indonesia. Ihsan Hamid berhasil menunjukkan bahwa meskipun ada perubahan setelah Reformasi, praktik korupsi masih mengakar kuat karena budaya politik yang belum berubah dan kelemahan sistem pengawasan serta penegakan hukum. Buku ini penting bagi siapa saja yang peduli dengan masa depan demokrasi dan tata kelola pemerintahan di Indonesia, serta menawarkan solusi praktis untuk memperbaiki sistem politik yang ada. (Rizki Mulyarahman)
Temukan Koleksi >> KORUPSI DI PARLEMEN : "Studi terhadap Perilaku Politik Sejumlah Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Pasca Reformasi" Karya Ihsan Hamid