Peran Transformatif Pustakawan dalam Inovasi dan Transformasi Perpustakaan
Perpustakaan telah lama dianggap sebagai tempat penyimpanan ilmu pengetahuan dan pintu gerbang informasi. Namun, di era digital yang berkembang pesat, peran perpustakaan dan pustakawan telah berkembang lebih dari sekadar tempat penyimpanan buku. Pustakawan kini memainkan peran penting dalam mendorong transformasi perpustakaan dan merangkul teknologi inovatif untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang terus berubah. Menurut hemat penulis, ada beberapa peran strategis pustakawan di era perubahan ini, terutama dalam memimpin transformasi perpustakaan.
Pertama, sebagai kurator Pengetahuan. Pustakawan selalu dipercaya untuk mengkurasi dan mengatur koleksi informasi yang sangat banyak. Di era digital, peran mereka sebagai kurator telah meluas hingga mencakup beragam sumber daya, mulai dari buku fisik hingga e-book, database online, dan materi multimedia (Dillon, C., 2013). Pustakawan memiliki keahlian untuk memilih, mengevaluasi, dan mengelola sumber daya ini, memastikan bahwa pemustaka memiliki akses ke informasi yang akurat, relevan, dan beragam.
Kedua, menjadi fasilitator literasi informasi. Di era informasi yang melimpah, pustakawan berperan sebagai pemandu yang tak ternilai harganya, membantu pemustaka menavigasi lautan pengetahuan yang luas. Mereka memberikan panduan tentang keterampilan literasi informasi, mengajarkan individu cara mencari dan mengevaluasi informasi secara efektif, menganalisis sumber secara kritis, dan menjadi konsumen pengetahuan yang cerdas. Pustakawan memberdayakan pemustaka dengan keunggulan perangkat/ alat untuk menavigasi lanskap digital yang kompleks, mendorong literasi digital dan membekali mereka dengan keterampilan untuk pembelajaran seumur hidup.
Ketiga, Pembuka Akses dan Inklusi. Pustakawan adalah pendukung utama untuk akses yang adil terhadap informasi. Mereka berusaha menjembatani kesenjangan digital dengan menyediakan akses ke teknologi, internet berkecepatan tinggi, dan sumber daya digital untuk komunitas yang kurang terlayani. Pustakawan memperjuangkan inklusivitas, memastikan bahwa perpustakaan merupakan tempat yang ramah bagi semua orang, tanpa memandang usia, latar belakang, atau kemampuan. Mereka bekerja untuk menciptakan beragam koleksi yang mencerminkan kebutuhan dan minat komunitas mereka, menumbuhkan rasa memiliki dan mempromosikan pertukaran budaya.
Keempat, Inovator dalam Integrasi Teknologi. Pustakawan berada di garis depan dalam mengintegrasikan teknologi ke dalam layanan perpustakaan. Mereka menggunakan alat dan platform digital untuk meningkatkan akses ke informasi, merampingkan operasi perpustakaan, dan melibatkan pelanggan dengan cara yang baru dan menarik. Mulai dari katalog online dan perpustakaan virtual hingga sumber daya pembelajaran interaktif dan ruang kreasi, pustakawan memanfaatkan teknologi untuk menciptakan lingkungan yang dinamis dan interaktif yang mendorong eksplorasi, kolaborasi, dan kreativitas.
Kelima, Penghubung Komunitas. Pustakawan berperan sebagai penghubung penting dalam komunitas mereka. Mereka menjalin kemitraan dengan organisasi, sekolah, dan bisnis lokal, mempromosikan kolaborasi dan berbagi sumber daya. Pustakawan secara aktif terlibat dengan pelanggan, mencari masukan tentang kebutuhan mereka yang terus berkembang dan menyesuaikan layanan perpustakaan. Dengan menyelenggarakan lokakarya, bincang-bincang dengan penulis, dan acara komunitas, pustakawan menumbuhkan rasa kebersamaan dan menciptakan kesempatan untuk belajar sepanjang hayat, pengayaan budaya, dan interaksi sosial.
Terakhir, Garda Pelestarian Warisan Budaya. Dengan tetap mengikuti kemajuan digital, pustakawan juga melestarikan dan melindungi warisan budaya yang tak ternilai. Mereka bertanggung jawab untuk mengarsipkan dan melestarikan materi sejarah, manuskrip, foto, dan artefak lainnya. Pustakawan memastikan bahwa generasi mendatang memiliki akses ke kearifan kolektif dan warisan budaya masa lalu, menjaga pengetahuan untuk anak cucu.
Singkatnya, pustakawan adalah katalisator perubahan dalam lanskap perpustakaan modern. Peran mereka jauh melampaui rak-rak buku, karena mereka mengikuti perkembangan teknologi baru, mengadvokasi akses dan inklusivitas, mendorong literasi informasi, dan menciptakan ruang komunitas yang dinamis. Pustakawan berperan penting dalam mendorong transformasi perpustakaan, memastikan bahwa perpustakaan tetap relevan, dinamis, dan menjadi lembaga transformatif yang memberdayakan individu dan memperkaya masyarakat. Seiring dengan berkembangnya era digital, pustakawan akan memainkan peran penting dalam membentuk masa depan perpustakaan, mendorong inovasi, dan mempelopori perubahan transformatif.
Ciputat, 7 Juli 2023
Agus Rifai, Ph.D
Kepala Pusat Perpustakaan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Sumber:
Kompasiana