Intip Dapur BRIN: Perjalanan Tim Perpustakaan UIN Jakarta Mencari Formula Scientific Publishing Terbaik
Intip Dapur BRIN: Perjalanan Tim Perpustakaan UIN Jakarta Mencari Formula Scientific Publishing Terbaik

Jakarta, Berita Online – Langkah serius dalam upaya meningkatkan standar tata kelola publikasi ilmiah di lingkungan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta terus digencarkan. Terbaru, Selasa pagi, 9 Desember 2025, ketika udara Jakarta masih terasa sejuk rombongan dari Perpustakaan UIN Jakarta tiba di Gedung Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Mereka terdiri dari Ulpah Andayani, Iif Fikriyati Ihsani, Lina Farida, Lismawarni Dewi, Imas Fathonah, Rizki Mulyarahman, dan Achmad Isyadea Fauzzan Putra— melangkah memasuki lobi dengan satu tujuan besar: memahami bagaimana BRIN mengelola scientific publishing dengan standar global dan terintegrasi.

09 Desember 2025-Kunjungan ke BRIN (1)Kunjungan itu bukan sekadar perjalanan dinas. Bagi mereka, perjalanan ini adalah kesempatan untuk mengintip dan melihat langsung di mana ribuan naskah ilmiah dikurasi, diolah, disunting, dan akhirnya bagaimana menjadi publikasi ilmiah yang berkualitas, yang dapat diakses publik.

Setibanya di ruang pertemuan, kehadiran mereka disambut hangat oleh Dwi Wiratno, selaku Ketua Tim Penerbitan Ilmiah BRIN, yang didampingi Risma, Novi, Martinus, Lingga dan sejumlah tim penerbitan lainnya.

Kulik Dapur Publikasi Ilmiah BRIN
Dalam sambutannya, Ulpah Andayani mengungkapkan maksud kunjungan mereka. “Kami datang untuk belajar, melihat langsung bagaiman BRIN mengelola scientific publishing secara profesional, dan terintegrasi. Pastinya banyak tantangan, dan kami percaya BRIN punya banyak praktik baik yang bisa kami bawa pulang,” tutur Ulpah. Kata-kata yang mengalir jujur, menggambarkan tantangan yang sehari-hari mereka hadapi di kampus.

09 Desember 2025-Kunjungan ke BRIN (3)Ketua Tim Penerbitan Ilmiah BRIN, Dwi Wiratno, menyambut baik inisiatif langkah UIN Jakarta dalam memperkuat sistem penerbitan yang efektif dan akuntabel dalam meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang publikasi ilmiah. “BRIN terbuka untuk berkolaborasi. Penguatan ekosistem publikasi ilmiah nasional membutuhkan sinergi berbagai lembaga, termasuk perguruan tingggi seperti UIN Jakarta,” ungkap Dwi.

Selain pemaparan teknis, kunjungan ini juga diisi dengan diskusi mendalam terkait tantangan pengelolaan, inovasi sistem penerbitan, serta tantangan dan peluang ke depan di era digital.

Menyaksikan “Mesin” Pengetahuan Bergerak
09 Desember 2025-Kunjungan ke BRIN (4)BRIN kemudian membuka tabir proses kerja mereka. Martinus Helmiawan, yang selaku Managing Editor Penerbit BRIN memaparkan alur pengelolaan manuskrip mulai dari naskah yang diterima, direview, disunting, hingga terbit. Di layar monitor presentasi, tampak alur kerja yang rapih, sistematis yang tertata, hingga strategi untuk memastikan kualitas naskah tetap terjaga.

Para Tim Kerja Perpustakaan UIN Jakarta tampak menyimak dengan serius. sesekali mereka mencatat —tentang standar naskah, tentang proses peer review, tentang bagaimana satu kesalahan kecil di tahapan editorial bisa berdampak besar di hasil akhir.

Bagi Tim UIN Jakarta, penjelasan itu ibarat membuka ruang baru yang selama ini hanya mereka baca di pedoman atau di dengar dalam seminar.

09 Desember 2025-Kunjungan ke BRIN (5)Selain itu, Lingga yang merupakan editorial audio-visual BRIN berbagi pengalaman teknis: bagaiman BRIN membangun sistem penerbitan audio-visual yang efisien, bagaimana menjaga integritas ilmiah yang dipadu-padankan antara audio dan visual, dan bagaimana menembus indekasi platform visual digital.

Menuju Masa Depan Scientific Publishing
Diskusi terus mengalir hangat. Tidak hanya soal teknis, tetapi juga membahas ekosistem scientific publishing di Indonesia yang terus berkembang dinimas. Di salah satu bagian diskusi, Dwi Wiratno menegaskan pentingnya kolaborasi. “Tidak ada Lembaga yang bisa berjalan sendiri. Publikasi ilmiah butuh jejaring, saling belajar, dan saling menguatkan,” ujarnya.

09 Desember 2025-Kunjungan ke BRINKalimat itu menggema kuat di ruang pertemuan di lantai 15 gedung BRIN —mengingatkan bahwa dunia publikasi bukan sekadar soal menerbitkan naskah akademik, akan tetapi membangun ekosistem pengetahuan yang solid dan berkualitas.

Sepanjang berjalannya diskusi, mereka sadar, perjalanan ini baru permulaan. Di balik berbagai konsep, sistem, dan diskusi teknis, ada tujuan yang jauh lebih besar: memastikan bahwa karya ilmiah sivitas akademika UIN Jakarta mendapatkan tempat terbaik untuk berkembang, dibaca, dan memberikan manfaat bagi dunia.

Perjalanan itu mungkin dimulai di BRIN, tetapi dampaknya akan kembali ke kampus —ke ruang-ruang belajar, ke meja-meja peneliti, dan ke masa depan publikasi ilmiah yang lebih kuat dan profesional.

Langkah Baru, Semangat Baru
Menjelang siang, ketika pertemuan berakhir, tim Perpustakaan UIN Jakarta keluar dari Gedung BRIN dengan membawa lebih dari sekadar catatan teknis. Ada optimisme baru, ada rencana yang mulai tersusun, dan ada harapan untuk memperkuat pengelolaan scientific publishing di kampus UIN Jakarta.

Kunjungan ke BRIN bagi mereka bukan hanya perjalanan institusional semata, melainkan perjalanan berlajar —tentang bagaimana membangun scientific publishing yang kredibel, transparan, dan berdampak.

Dan pada akhirnya, seperti setiap perjalanan penting, langkah kecil itu mungkin tampak sederhana. Namun dampaknya kelak bisa mengubah wajah scientific publishing di UIN Jakarta menjadi lebih profesional dan berdaya saing. *RMr

(Dokumentasi Kunjungan Scientific Publishing BRIN, 09 Desember 2025)


Untuk update berita dan informasi lebih lanjut, bisa di akses:

website_ https___perpus.uinjkt.ac.idWA_ 0823.2122.1957WA Channel Perpustakaan UIN Jakartaemail_ perpustakaan@apps.uinjkt.ac.idIG_ @perpusuinjkt

Tag :