POSTER RISET: SERAT WULANGREH: AKULTURASI AGAMA DENGAN BUDAYA LOKAL, Karya Mustopa
Disertasi ini mengeksplorasi proses akulturasi antara agama Islam dan budaya Jawa yang tercermin dalam Serat Wulangreh, karya Pakubuwana IV. Dengan menggunakan pendekatan normatif, historis, sosiologis, dan antropologis, penelitian ini mengkaji cara Pakubuwana IV memadukan ajaran Islam dengan budaya lokal melalui bahasa Jawa dan tembang Macapat.
Data primer diambil dari naskah asli Serat Wulangreh yang disimpan di Perpustakaan Radya Pustaka, serta terjemahan yang diterbitkan oleh Dahara Prize. Hasil analisis menunjukkan bahwa substansi ajaran dalam Serat Wulangreh tetap bersumber pada Al-Qur'an dan Hadis, mencakup aspek ketuhanan, hukum, etika, dan hubungan sosial, meskipun disampaikan dalam medium budaya lokal.
Disertasi ini menyimpulkan bahwa akulturasi Islam dan budaya Jawa dalam Serat Wulangreh merepresentasikan Islam yang moderat dan murni, tanpa kehilangan inti ajarannya. Moderasi tersebut terlihat dalam kontennya yang menghindari ekstremisme, baik radikal maupun liberal. Relevansi ajaran Wulangreh juga diakui dalam konteks kehidupan modern, termasuk pendidikan, sosial, politik, dan keagamaan, serta sebagai bentuk multikulturalisme yang menekankan kesetaraan di tengah masyarakat yang beragam.
Karya ini memberikan kontribusi penting dalam memahami harmoni antara agama dan budaya lokal, sekaligus menegaskan nilai-nilai Islam yang universal dan inklusif.
Temukan koleksi ini >> SERAT WULANGREH: AKULTURASI AGAMA DENGAN BUDAYA LOKAL, Karya Mustopa