POSTER RISET : POPULISME ISLAM : Antara Ancaman dan Ancaman Demokrasi Karya Saepudin
POSTER RISET : POPULISME ISLAM : Antara Ancaman dan Ancaman Demokrasi Karya Saepudin

Poster Riset UIN Jakarta, 18 Maret 2024 - Penelitian "Populisme Islam: Antara Ancaman dan Ancaman Demokrasi" yang dilakukan oleh Saepudin membahas fenomena populisme dalam konteks Islam, serta dampaknya terhadap demokrasi. Penelitian ini bertujuan untuk menggali bagaimana populisme Islam muncul, beroperasi, dan pengaruhnya terhadap sistem demokrasi di negara-negara dengan mayoritas Muslim. Populisme Islam merujuk pada gerakan politik yang menggunakan identitas agama untuk menarik dukungan massa, sering kali dengan retorika anti-establishment dan klaim akan kepentingan rakyat.

Temuan Utama :

  1. Karakteristik Populisme Islam
    Saepudin menjelaskan bahwa populisme Islam ditandai oleh penggunaan simbol-simbol religius dan narasi yang menekankan perbedaan antara 'rakyat' yang religius dan 'elit' yang dianggap tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam. Populisme ini sering kali menonjolkan retorika moral dan etika sebagai dasar kebijakan politik.
  2. Asal Usul dan Penyebab
    Penelitian ini mengidentifikasi beberapa faktor yang memicu munculnya populisme Islam, termasuk ketidakpuasan terhadap pemerintahan yang ada, ketidakadilan sosial, dan perasaan marginalisasi. Saepudin menunjukkan bahwa populisme Islam sering kali berkembang di lingkungan di mana ada ketidakstabilan politik dan ekonomi.
  3. Dampak terhadap Demokrasi
    Salah satu temuan utama dari penelitian ini adalah bahwa populisme Islam memiliki dampak yang kompleks terhadap demokrasi. Di satu sisi, ia dapat memperkuat partisipasi politik dan memberikan suara kepada kelompok-kelompok yang sebelumnya terpinggirkan. Di sisi lain, populisme Islam sering kali menantang prinsip-prinsip demokrasi, seperti pluralisme dan toleransi, dengan mengutamakan hukum dan nilai-nilai agama di atas hukum sekuler dan hak-hak individu.

Rekomendasi :

  1. Pendidikan dan Dialog Antaragama
    Untuk mengatasi potensi ancaman dari populisme Islam, Saepudin merekomendasikan peningkatan pendidikan politik dan dialog antaragama. Ini penting untuk membangun pemahaman dan toleransi antara kelompok-kelompok yang berbeda dalam masyarakat.
  2. Penguatan Institusi Demokrasi
    Penelitian ini menyarankan perlunya penguatan institusi demokrasi untuk menghadapi tantangan yang dihadapi oleh populisme Islam. Ini termasuk memperbaiki transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi politik.
  3. Pemantauan dan Regulasi
    Saepudin juga merekomendasikan pemantauan yang ketat terhadap kegiatan populisme Islam untuk memastikan bahwa gerakan tersebut tidak melanggar prinsip-prinsip demokrasi dan hak asasi manusia.
  4. Pendekatan yang Inklusif
    Penelitian menekankan pentingnya pendekatan yang inklusif dalam kebijakan publik, untuk memastikan bahwa semua suara dan kepentingan dapat diakomodasi tanpa merusak kohesi sosial atau stabilitas politik.

Penelitian ini memberikan wawasan mendalam tentang interaksi antara populisme Islam dan demokrasi, serta menawarkan rekomendasi yang berguna untuk menangani tantangan yang mungkin timbul dari fenomena ini. (Rizki Mulyarahman)

Temukan Koleksi >> POPULISME ISLAM : Antara Ancaman dan Ancaman Demokrasi Karya Saepudin