Disertasi ini membahas moderasi beragama di sekolah dengan pendekatan multidimensional, melibatkan tinjauan terhadap literasi media, keaktifan siswa dalam organisasi, dan kesehatan mental mereka. Ridholloh mengungkapkan bahwa moderasi beragama bukan hanya persoalan teologis atau normatif, tetapi juga terkait dengan pengaruh media, interaksi sosial melalui organisasi, dan kondisi psikologis siswa.

Poin Utama:

1. Literasi Media. Disertasi menyoroti peran literasi media dalam membentuk pemahaman siswa terhadap nilai-nilai moderasi beragama. Ridholloh menekankan pentingnya kemampuan kritis siswa dalam menyaring informasi keagamaan di media digital untuk mencegah radikalisasi.
2. Keaktifan Organisasi. Partisipasi siswa dalam organisasi intra maupun ekstra sekolah memiliki dampak positif dalam mengembangkan sikap moderat. Aktivitas ini menjadi sarana untuk memperkuat interaksi lintas kelompok dan menanamkan nilai inklusivitas.
3. Kesehatan Mental. Kesehatan mental siswa juga menjadi fokus utama. Ridholloh menemukan bahwa siswa dengan kondisi mental yang baik lebih cenderung menunjukkan sikap toleran dan terbuka terhadap perbedaan.

Ridholloh menyimpulkan bahwa moderasi beragama di sekolah dapat diperkuat melalui pendekatan holistik, dengan melibatkan penguatan literasi media, pemberdayaan siswa melalui organisasi, dan perhatian terhadap kesehatan mental mereka. Hasil penelitian ini menawarkan panduan praktis bagi sekolah untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif dan moderat.

Disertasi ini relevan dalam konteks keberagaman Indonesia dan menawarkan wawasan penting bagi praktisi pendidikan, pembuat kebijakan, dan masyarakat luas.

Temukan Koleksi >> MODERASI BERAGAMA DI SEKOLAH: Tinjauan Literasi Media, Keaktifan Organisasi dan Kesehatan Mental Siswa, Karya Ridholloh