POSTER RISET : Konstruksi Teologi Politik Kebangsaan Nahdlatul Ulama (NU) : Respons terhadap Politisasi Sistem Khilafah Karya Faisal Attamimi
POSTER RISET : Konstruksi Teologi Politik Kebangsaan Nahdlatul Ulama (NU) : Respons terhadap Politisasi Sistem Khilafah Karya Faisal Attamimi

Poster Riset UIN Jakarta, 05 Februari 2024 - Buku ini merupakan analisis mendalam terhadap bagaimana Nahdlatul Ulama (NU), sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia, mengkonstruksi teologi politik kebangsaan dalam merespons tantangan politisasi sistem khilafah. Faisal Attamimi, melalui penelitian ini, berupaya menggali pemikiran dan pendekatan NU dalam menghadapi isu khilafah yang sering menjadi perdebatan dalam ranah politik dan agama di Indonesia.

Temuan Utama :

  1. Pancasila sebagai Dasar Negara dan Teologi Kebangsaan NU
    NU menganggap Pancasila sebagai dasar negara yang sah dan sesuai dengan nilai-nilai Islam. Pancasila tidak hanya dilihat sebagai konsensus nasional, tetapi juga sebagai bagian dari teologi kebangsaan yang diakui oleh NU. Hal ini memperlihatkan bagaimana NU memadukan antara nilai-nilai keislaman dengan nasionalisme.
  2. Penolakan terhadap Politisasi Sistem Khilafah
    NU menolak keras politisasi sistem khilafah yang dianggap bertentangan dengan semangat nasionalisme Indonesia. Sistem khilafah dianggap tidak relevan dengan konteks negara-bangsa modern seperti Indonesia. NU menegaskan bahwa sistem pemerintahan Indonesia yang berdasarkan Pancasila sudah sesuai dengan ajaran Islam.
  3. Pendekatan Moderasi dan Toleransi
    NU mengedepankan pendekatan moderasi dan toleransi dalam beragama. Hal ini terlihat dari sikap NU yang inklusif dan dialogis dalam menghadapi berbagai isu keagamaan dan kebangsaan. NU menekankan pentingnya menjaga kerukunan antar umat beragama dan persatuan nasional.
  4. Peran Ulama dalam Politik Kebangsaan
    Ulama NU memainkan peran penting dalam menyebarkan pemahaman teologi kebangsaan kepada masyarakat. Mereka berperan sebagai penyeimbang dalam menghadapi arus radikalisme dan ekstremisme yang sering mengusung ide khilafah. Ulama NU juga aktif dalam memberikan pendidikan politik kepada umat agar memahami pentingnya menjaga keutuhan NKRI.

Rekomendasi :

  1. Penguatan Pendidikan Kebangsaan : Diperlukan upaya yang lebih intensif dalam penguatan pendidikan kebangsaan di kalangan masyarakat, terutama generasi muda. NU bersama dengan lembaga pendidikan dan pemerintah perlu bekerja sama untuk mengintegrasikan nilai-nilai kebangsaan dalam kurikulum pendidikan.
  2. Dialog Antar Umat Beragama : Meningkatkan frekuensi dan kualitas dialog antar umat beragama untuk membangun pemahaman yang lebih baik dan mencegah konflik. NU bisa menjadi fasilitator dalam dialog ini, mengingat pengalaman dan posisinya yang strategis dalam masyarakat.
  3. Peningkatan Peran Ulama dalam Sosialisasi Nilai Kebangsaan : Peran ulama dalam sosialisasi nilai kebangsaan perlu ditingkatkan melalui pelatihan dan pemberdayaan. Ulama harus dibekali dengan pengetahuan yang cukup tentang isu-isu kebangsaan dan strategi komunikasi yang efektif.
  4. Kerjasama dengan Pemerintah dan Organisasi Lain : NU perlu terus memperkuat kerja sama dengan pemerintah dan organisasi lain, baik di tingkat nasional maupun internasional, untuk memperkuat posisi teologi kebangsaan dan menolak politisasi sistem khilafah.

Buku ini memberikan wawasan yang mendalam tentang bagaimana NU mengkonstruksi teologi politik kebangsaan yang relevan dengan konteks Indonesia saat ini. Pendekatan moderasi, toleransi, dan inklusif yang diusung oleh NU menjadi contoh bagaimana organisasi keagamaan dapat berperan aktif dalam menjaga keutuhan dan persatuan bangsa. (Rizki Mulyarahman)

Temukan Koleksi >> Konstruksi Teologi Politik Kebangsaan Nahdlatul Ulama (NU) : Respons terhadap Politisasi Sistem Khilafah Karya Faisal Attamimi