POSTER RISET : KONGLOMERASI MEDIA DAN RUANG PUBLIK ISLAM Karya Dedi Fahrudin
POSTER RISET : KONGLOMERASI MEDIA DAN RUANG PUBLIK ISLAM Karya Dedi Fahrudin

Poster Riset UIN Jakarta, 29 Januari 2024 - Penelitian "Konglomerasi Media dan Ruang Publik Islam" karya Dedi Fahrudin mengeksplorasi hubungan antara konglomerasi media dan pembentukan ruang publik Islam di Indonesia. Dalam konteks ini, ruang publik Islam merujuk pada arena di mana diskursus Islam diproduksi, didistribusikan, dan dikonsumsi oleh masyarakat. Penelitian ini berangkat dari keprihatinan terhadap pengaruh dominasi media oleh konglomerat besar yang seringkali didorong oleh motif ekonomi dan politik, yang mungkin berdampak pada kebebasan dan keberagaman wacana keagamaan di ruang publik.

Dedi Fahrudin mengajukan pertanyaan penting mengenai sejauh mana konglomerasi media memengaruhi representasi Islam di media massa dan bagaimana hal ini membentuk persepsi publik terhadap isu-isu keagamaan. Penelitian ini mengkaji bagaimana kepentingan ekonomi dan politik yang melatarbelakangi kepemilikan media memengaruhi narasi yang disajikan kepada publik, serta dampaknya terhadap pluralitas suara dalam diskursus keagamaan.

Temuan Utama :

  1. Dominasi Narasi oleh Konglomerat Media
    Temuan utama penelitian ini menunjukkan bahwa konglomerasi media di Indonesia telah menyebabkan dominasi narasi tertentu dalam ruang publik Islam. Media yang dimiliki oleh konglomerat cenderung menekankan aspek-aspek Islam yang sejalan dengan kepentingan ekonomi dan politik pemilik media. Hal ini berdampak pada penyempitan ruang diskusi dan memarjinalkan perspektif yang berbeda.
  2. Pengaruh Ekonomi dan Politik
    Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa kepentingan ekonomi dan politik dari pemilik media seringkali memengaruhi konten yang disajikan. Media cenderung menghindari isu-isu yang dianggap kontroversial atau berpotensi merugikan kepentingan pemilik, yang pada akhirnya mengurangi keberagaman wacana dalam diskusi publik tentang Islam.
  3. Perubahan dalam Konsumsi Media Islam
    Penelitian ini menunjukkan bahwa meskipun terjadi konglomerasi media, konsumsi media Islam tetap beragam berkat munculnya media alternatif dan digital. Namun, media alternatif ini seringkali memiliki jangkauan yang lebih terbatas dibandingkan dengan media yang dikuasai konglomerat, yang tetap dominan dalam membentuk opini publik.

Rekomendasi :

  1. Peningkatan Keragaman Media
    Penelitian ini merekomendasikan pentingnya peningkatan keberagaman kepemilikan media untuk mendorong pluralitas suara dalam ruang publik Islam. Langkah ini dapat membantu mencegah dominasi narasi tunggal dan memastikan bahwa berbagai perspektif keagamaan dapat terwakili.
  2. Penguatan Media Alternatif
    Dedi Fahrudin juga menyarankan penguatan media alternatif, khususnya yang berbasis digital, sebagai upaya untuk menciptakan keseimbangan dalam representasi Islam di ruang publik. Media alternatif ini dapat menjadi counterbalance terhadap dominasi media konglomerat dan memberikan ruang bagi wacana-wacana yang mungkin terpinggirkan.
  3. Kebijakan Media yang Adil dan Transparan
    Penelitian ini menekankan perlunya kebijakan media yang adil dan transparan yang dapat mengawasi dan mengatur praktik konglomerasi media. Kebijakan semacam ini harus dirancang untuk melindungi kebebasan pers dan memastikan bahwa media tidak hanya melayani kepentingan segelintir elit ekonomi dan politik, tetapi juga kepentingan publik yang lebih luas.

Secara keseluruhan, Penelitian "Konglomerasi Media dan Ruang Publik Islam" karya Dedi Fahrudin menawarkan wawasan yang mendalam tentang bagaimana kepemilikan media yang terkonsentrasi dapat mempengaruhi ruang publik Islam di Indonesia. Temuan-temuan ini sangat relevan dalam konteks globalisasi media dan menawarkan rekomendasi praktis untuk meningkatkan keberagaman dan kebebasan wacana keagamaan dalam masyarakat. (Rizki Mulyarahman)

Temukan Koleksi >> KONGLOMERASI MEDIA DAN RUANG PUBLIK ISLAM, Karya Dedi Fahrudin