Disertasi ini mengeksplorasi dinamika kaum santri modern dalam membangun pengetahuan, budaya, dan identitas mereka di tengah perubahan sosial. Saifudin Asrori mengkaji bagaimana kaum santri modern menavigasi antara nilai-nilai tradisional pesantren dan tantangan kehidupan modern, termasuk perkembangan teknologi, pendidikan, dan globalisasi.

Poin Utama:

1. Pengetahuan dan Pendidikan. Disertasi ini menyoroti peningkatan akses kaum santri modern terhadap pendidikan formal dan nonformal, termasuk penguasaan ilmu pengetahuan umum dan teknologi. Proses ini memungkinkan mereka untuk memperluas wawasan tanpa meninggalkan nilai-nilai keislaman yang diajarkan di pesantren.
2. Budaya Santri Modern. Penelitian ini menggambarkan perubahan pola hidup santri modern yang mulai mengadopsi budaya global sambil tetap memegang identitas keislaman. Perpaduan ini menciptakan budaya hybrid yang khas, yang menjadi ciri kaum santri modern.
3. Identitas Santri di Era Modern. Saifudin menemukan bahwa identitas kaum santri modern tidak hanya berakar pada nilai-nilai pesantren, tetapi juga dibentuk oleh interaksi dengan lingkungan sosial yang lebih luas. Mereka mampu menjadi jembatan antara tradisi dan modernitas.

Disertasi ini menyimpulkan bahwa kaum santri modern memiliki fleksibilitas dalam memadukan tradisi dan modernitas, sehingga membentuk identitas yang adaptif dan relevan. Hasil penelitian ini memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana pesantren berkontribusi dalam membentuk individu yang siap menghadapi tantangan global.

Karya ini relevan bagi akademisi, praktisi pendidikan, dan pemangku kebijakan untuk memahami peran pesantren dalam dinamika sosial dan budaya kontemporer.

Temukan Koleksi >> KAUM SANTRI MODERN: Pengetahuan, Budaya dan Identitas, karya Saifudin Asrori