Disertasi ini mengungkapkan pendekatan unik Ustadz Fadzlan Garamatan, yang dikenal sebagai Ustadz Sabun Mandi, dalam menyampaikan dakwah Islam kepada masyarakat Papua melalui adaptasi budaya lokal. Dengan mengedepankan pemahaman budaya masyarakat setempat, Ustadz Fadzlan berhasil menjadikan dakwah lebih efektif dan relevan.

Penelitian ini memanfaatkan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, antropologi, dan etnografi komunikasi, serta mengintegrasikan wawancara, observasi, dan analisis literatur. Disertasi ini menyoroti enam unsur budaya yang berpengaruh dalam komunikasi, sebagaimana dijelaskan oleh teori Samovar dan Porter: kepercayaan, pandangan dunia, organisasi sosial, tabiat manusia, orientasi kegiatan, serta persepsi terhadap diri dan orang lain. Dalam dakwahnya, Ustadz Fadzlan mengutamakan sopan santun dan akhlaq al-karimah, sejalan dengan persepsi masyarakat terhadap dirinya sebagai teladan yang positif.

Penelitian ini menegaskan bahwa komunikasi adalah jembatan antara agama dan budaya. Ustadz Fadzlan menunjukkan bagaimana budaya Papua dapat diintegrasikan dengan nilai-nilai Islami melalui pendekatan dakwah yang menghormati kearifan lokal. Kontribusi penelitian ini memberikan panduan berharga dalam mengembangkan metode dakwah yang efektif di masyarakat majemuk dan multikultural.

Temukan koleksi ini >> Dakwah melalui Budaya: Metode dan Media Dakwah Ustadz Fadzlan Garamatan di Papua, Karya Hafniati