Menelusuri Sejarah UIN Jakarta, IAIN Langsa Temukan Spirit Literasi Baru
Menelusuri Sejarah UIN Jakarta, IAIN Langsa Temukan Spirit Literasi Baru

Rektorat UIN Jakarta, Berita Online – Lorong-lorong sejarah panjang Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta menjadi saksi perjalanan inspiratif dari ujung Indonesia, Aceh. Kepala Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Langsa, Dr. Nurmawati, M.Pd., datang bukan sekadar untuk belajar sistem pengelolaan digital, melainkan untuk menemukan semangat baru, kampus yang telah lebih dari setengah abad menjadi mercusuar ilmu dan literasi Islam di Indonesia.

Kunjungan yang berlangsung pada Selasa (08/10/2025) kemarin, membuka cakrawala baru tentang pentingnya transformasi digital dalam pengelolaan ilmu dan sejarah kelembagaan. Dari koleksi arsip lama hingga layanan digital yang serba cepat, semuanya memberi kesan mendalam bagi Nurmawati. “Kami ingin menghidupkan semangat serupa di kampus kami. Bahwa perpustakaan bukan sekadar tempat buku, tapi pusat inovasi dan penggerak literasi dengan model baru,” ujarnya penuh keyakinan.

Dari Lorong Sejarah Menuju Masa Depan Pengetahuan
IAIN Langsa ke GLAM UIN Jakarta, 07 Oktober 2025 (1)Selama kunjungan, Nurmawati berkesempatan menelusuri ruang dokumentasi sejarah 'GLAM UIN Jakarta' —ruang yang dirancang dengan nuansa modern namun tetap menyimpan aroma masa lalu. Koleksi foto, manuskrip, dan arsip kampus yang tersusun rapi menjadi bukti betapa UIN Jakarta menjaga identitas akademiknya dengan cinta dan profesionalitas.

Bagi Nurmawati, pengalaman itu menjadi titik refleksi bahwa perpustakaan modern harus berpijak pada dua kaki: sejarah dan inovasi. “Kami pulang dengan semangat baru. Bahwa setiap kampus punya cerita, dan kami ingin menulis bab baru untuk Langsa,” ungkapnya dengan senyum tulus.

Kolaborasi yang Menghidupkan Semangat Literasi
Kepala UPT Pusat Perpustakaan UIN Jakarta, Agus Rifai, Ph.D., menilai kunjungan ini bukan hanya bentuk kerja sama, tetapi juga refleksi atas peran penting perpustakaan sebagai jantung peradaban kampus. “Kita punya tanggung jawab bersama menjaga sejarah dan mengembangkannya menjadi pengetahuan yang hidup,” tutur Agus Rifai.

Beliau menambahkan, kolaborasi semacam ini adalah contoh nyata bahwa literasi dan teknologi informasi bisa menjadi jembatan yang mempererat hubungan antarperguruan tinggi di Indonesia.

Spirit Literasi yang Menular
Bagi IAIN Langsa, kunjungan ini bukan sekadar studi banding administratif, tetapi perjalanan batin penuh inspirasi. Dari ruang GLAM UIN Jakarta yang kaya nilai sejarah hingga sistem digital yang menembus batas ruang, semua itu menjadi bahan renungan untuk membangun perpustakaan masa depan yang hidup dan adaptif.

IAIN Langsa ke GLAM UIN Jakarta, 07 Oktober 2025 (2)Kisah ini membuktikan satu hal sederhana: bahwa semangat literasi tidak hanya lahir dari buku, tapi juga dari perjumpaan—antara ide, sejarah, dan tekad untuk terus belajar.

Pada akhirnya, dari kunjungan yang sangat singkat itu meninggalkan kesan yang panjang. Bagi IAIN Langsa, UIN Jakarta bukan hanya tempat belajar praktik digitalisasi, tetapi juga cermin bagaimana Sejarah, inovasi, dan semangat literasi bisa berpadu menciptakan ekosistem pengetahuan yang berkelanjutan.

Dalam langkah pulangnya ke Langsa, Nurmawati membawa lebih sekadar catatan studi banding yang bersifat administratif semata. Beliau pulang membawa inspirasi —bahwa setiap perpustakaan, sekecil apa pun, bisa menjadi sumber perubahan besar jika dikelola dengan semangat dan visi. “Ini adalah perjalanan inspiratif. Kami pulang dengan semangat baru bahwa setiap kampus punya cerita, dan kami siap menulis bab baru untuk Langsa,” tutup Nurmawati. *RMr


Untuk update berita dan informasi lebih lanjut, bisa di akses:

WA Channels Perpus
Go Library Perpus

🌐 Website: https://perpus.uinjkt.ac.id/id
📸 Instagram: https://www.instagram.com/perpusuinjkt/
▶️ YouTube: https://www.youtube.com/@pusatperpustakaan5231
FB: https://www.facebook.com/pusatperpustakaanuinjkt
X: https://x.com/i/flow/login?redirect_after_login=%2Fperpusuinjkt