Kolaborasi Akademik: Mahasiswa UNPAD Teliti Layanan Digital Perpustakaan UIN Jakarta
Gedung Perpustakaan UIN Jakarta, Berita Online - Kolaborasi antarperguruan tinggi menjadi motor penggerak inovasi pendidikan di era digital. Hal ini tercermin dari riset akademik yang dilakukan Fachri, mahasiswa Ilmu Perpustakaan dan Sains Informasi Universitas Padjadjaran (UNPAD), yang menyoroti pemanfataan Artificial Intelligence (AI) dalam layanan digital Perpustakaan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dalam upaya menyelesaikan tugas mata kuliah mengenai penerapan kecerdassan buatan di lingkungan perpustakaan, Fachri menghubungi Perpustakaan UIN Jakarta melalui kanal layanan daring ‘Go Library’ di nomor 0823.2122.1957, pada pekan lalu (03 Juli 2025). Layanan ini diketahui menjadi salah satu inovasi unggulan yang dikembangkan oleh Perpustakaan UIN Jakarta untuk menjawab kebutuhan informasi masyarakat kampus secara cepat dan fleksibel.
Fachri menyampaikan maksud dan tujuannya menelusuri sejauh mana penerapan teknologi AI telah diterapkan untuk mengoptimalkan layanan informasi di Perpustakaan UIN Jakarta.
Menanggapi hal tersebut, Maryulisman, S.IP., yang merupakan Pustakawan, sekaligus Koordinator Layanan Informasi Perpustakaan UIN Jakarta, menyampaikan bahwa perpustakaan secara aktif mendorong transformasi layanan digital berbasis teknologi mutakhir.
Melaui saluran ‘Go Library’, Fachri mengajukan sejumlah pertanyaan mendalam:
Pertanyaan:
Apakah yang melatarbelakangi penerapan AI ini? Mengenai alasan Perpustakaan UIN Jakarta memilih untuk menggunakan AI dan dari sejak kapan penggunnaan AI ini?
Jawaban:
Penerapan AI di Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dilatarbelakangi oleh kebutuhan untuk meningkatkan kualitas layanan informasi yang lebih cepat, responsif, dan dapat diakses kapan saja, terutama di era digital saat ini ketika pengguna terbiasa dengan layanan berbasis teknologi. Mahasiswa dan dosen membutuhkan akses informasi yang instan, tanpa harus selalu berinteraksi langsung dengan pustakawan dalam jam layanan reguler.
Selain itu, meningkatnya volume pertanyaan berulang dari pengguna —seperti mengenai prosedur peminjaman, cara mengakses e-journal, atau informasi koleksi —mendorong perpustakaan untuk mencari solusi otomatisasi agar pustakawan dapat lebih fokus pada layanan yang bersifat analitis dan konsultatif.
Alasan utama Perpustakaan UIN Jakarta memilih untuk mulai menggunakan teknologi AI adalah untuk mengadopsi transformasi digital yang sedang terjadi di dunia pendidikan tinggi dan perpustakaan secara global. AI dipandang sebagai sarana untuk mengembangkan layanan referensi dasar yang hemat waktu dan sumber daya, sekaligus mengedukasi pengguna dalam penggunaan mandiri fasilitas perpustakaan.
Penggunaan AI ini dimulai sejak akhir tahun 2024, dengan tahap awal berupa uji coba chatbot berbasis kecerdasan buatan yang diintegrasikan ke dalam situs web perpustakaan. Masa uji coba ini berlangsung selama beberapa bulan dan digunakan untuk mengamati bagaimana AI dapat merespons pertanyaan pengguna serta bagaimana tingkat penerimaan dari mahasiswa dan civitas akademika.
Pertanyaan:
Bagaimana hasil penerapan AI ini dalam pelayanan Perpustakaan UIN Jakarta? Apakah membantu Pemustakan dan Pustakawan?
Jawaban:
Secara umum, penerapan AI dalam bentuk chatbot di Perpustakaan UIN Jakarta memberikan hasil yang cukup positif, meskipun masih dalam tahap uji coba. Sistem ini terbukti membantu menjawab pertanyaan-pertanyaan dasar dari pemustaka, seperti informasi jam layanan, prosedur peminjaman, akses ke katalog online, hingga panduan penggunaan repositori institusi. Dengan demikian, AI mampu meringankan beban pustakawan dalam menangani pertanyaan berulang (FAQ) yang biasanya memakan waktu.
Dari sisi pemustaka, AI memberikan keuntungan berupa akses informasi 24/7 dan kemudahan berinteraksi melalui antarmuka digital yang familiar. Banyak mahasiswa merasakan manfaat karena tidak harus datang langsung ke meja layanan atau menunggu jam kerja pustakawan.
Sementara dari sisi pustakawan, AI membantu dalam efisiensi waktu dan memungkinkan mereka untuk lebih fokus pada tugas-tugas yang memerlukan penanganan mendalam, seperti layanan referensi lanjutan, penelusuran literatur, dan pengelolaan koleksi. Namun, ada tantangan yang dirasakan, seperti keterbatasan AI dalam memahami konteks pertanyaan yang kompleks dan kebutuhan untuk terus memperbarui basis data agar respons AI tetap relevan.
Secara keseluruhan, meskipun masih ada keterbatasan, penerapan AI terbukti memberi nilai tambah dalam layanan, terutama sebagai pelengkap, bukan pengganti, dari layanan pustakawan. Uji coba ini memberikan pembelajaran penting bagi perpustakaan untuk mengembangkan sistem layanan hybrid yang menggabungkan peran teknologi dan human interaction secara seimbang.
Pertanyaan:
Apakah ada tantangan atau hambatan, baik segi teknologi, biaya ataupun sumber daya manusia ini dalam penerapan AI di Perpustakaan UIN Jakarta?
Jawaban:
Dalam penerapannya, layanan AI di perpustakaan menghadapi beberapa tantangan yang cukup signifikan, baik dari segi teknologi, biaya, maupun sumber daya manusia (SDM), antara lain:
- Keterbatasan Teknologi. Teknologi AI yang digunakan masih memiliki keterbatasan dalam memahami konteks lokal, terutama istilah-istilah akademik atau spesifik UIN Jakarta.
- Kendala Biaya dan Infrastruktur. Pengembangan AI membutuhkan investasi yang tidak sedikit. Karena proyek ini masih bersifat uji coba, alokasi anggaran dari perpustakaan atau universitas belum sepenuhnya difokuskan ke arah pengembangan layanan AI secara berkelanjutan.
- Kesiapan dan Kompetensi Sumber Daya Manusia. Tidak semua pustakawan memiliki latar belakang teknologi atau pemahaman tentang cara kerja AI. Diperlukan pelatihan teknis agar pustakawan mampu menyusun konten yang sesuai untuk chatbot, melakukan pemantauan sistem, dan melakukan penyesuaian berdasarkan umpan balik pengguna.
- Pemeliharaan dan Pembaruan Konten. Agar AI tetap relevan, kontennya harus terus diperbarui mengikuti perubahan kebijakan layanan atau data perpustakaan.
Pertanyaan terakhir:
Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu Pustakawan di Perpustakaan UIN Jakarta mengenai penerapan AI bagi Perpustakaan di era digital?
Jawaban:
Secara umum, pustakawan di Perpustakaan UIN Jakarta menyambut baik penerapan teknologi AI sebagai bagian dari transformasi layanan perpustakaan di era digital. Pustakawan memandang AI bukan sebagai ancaman, melainkan sebagai alat bantu strategis yang dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan kepada pemustaka.
Pustakawan melihat bahwa AI sangat potensial dalam menangani layanan-layanan yang bersifat repetitif dan administratif, seperti menjawab pertanyaan umum, memberikan panduan dasar, atau menavigasi pemustaka ke sumber informasi tertentu. Dengan begitu, pustakawan bisa lebih fokus pada layanan berbasis keahlian, seperti literasi informasi, pendampingan penelusuran akademik, dan pengembangan koleksi digital.
Namun, pustakawan juga menyadari bahwa penerapan AI harus dibarengi dengan kesiapan SDM dan dukungan sistem yang kuat. Perlu pelatihan berkelanjutan agar pustakawan mampu beradaptasi, serta perlu evaluasi berkala agar AI yang digunakan tetap relevan dan etis dalam konteks akademik.
Secara keseluruhan, pustakawan melihat AI sebagai bagian dari evolusi peran perpustakaan, dan berharap teknologi ini dapat terus dikembangkan untuk menjawab kebutuhan pemustaka masa kini tanpa menghilangkan nilai-nilai layanan personal yang menjadi kekuatan pustakawan selama ini.
Penggunaan AI ini dimulai sejak akhir tahun 2024, dengan tahap awal berupa uji coba chatbot berbasis kecerdasan buatan yang diintegrasikan ke dalam situs web perpustakaan. Masa uji coba ini berlangsung selama beberapa bulan dan digunakan untuk mengamati bagaimana AI dapat merespons pertanyaan pengguna serta bagaimana tingkat penerimaan dari mahasiswa dan civitas akademika.
Diakhir sesi tanya jawab, Maryulisman juga menambahkan bahwa Perpustakaan UIN Jakarta telah mengembangkan ‘Go Library’ sebagai platform komunikasi interaktif yang menjembatani layanan informasi berbasis digital dengan fleksibel, dan personal.
Riset yang dilakukan oleh Fachri ini merupakan dari upaya sinergis antara perguruan tinggi dalam mendorong literasi informasi digital serta inovasi pelayanan publik berbasis teknologi. *RMr
Untuk update berita dan informasi lebih lanjut, bisa di akses:
🌐 Website: https://perpus.uinjkt.ac.id/id
📸 Instagram: https://www.instagram.com/perpusuinjkt/
▶️ YouTube: https://www.youtube.com/@pusatperpustakaan5231
FB: https://www.facebook.com/pusatperpustakaanuinjkt
X: https://x.com/i/flow/login?redirect_after_login=%2Fperpusuinjkt