Islam Tradisi: Upaya Menghadirkan Tuhan?
Islam Tradisi: Upaya Menghadirkan Tuhan?

Artikel ini telah dipublikasikan di PanjiMasyarakat pada 26 November 2025

Setiap agama memiliki ajaran, tapi tidak setiap tradisi merupakan ajaran. Namun, dalam ptaktik terkadang sulit dibedakan mana yang bersifat ajaran dan mana yang bersifat tradisi semata. Ibadah salat misalnya, siapa pun tak ada yang membantah bahwa ritual itu adalah ajaran.

Jika kita mengambil (salah satu) contoh pemakaian biji tasbih untuk berdzikir, jelas bahwa hal itu bukanlah ajaran, melainkan tradisi semata. Contoh tradisi lainnya adalah selamatan (dengan ragam bentuk dan motivasi), walimatussafar, atau praktik penggunaan ayat-ayat al-Qur’an serta doa-doa para syaikh sebagai azimat.

Secara lebih mudah, tradisi-tradisi yang banyak dilakukan oleh umat Islam, khususnya di Indonesia, dapat disebut sebagai perilaku keagamaan. Perilaku keagamaan ini semakin menggejala seiring dengan semakin luasnya penyebaran agama Islam serta “tingginya” tingkat pemahaman umat Islam terhadap ajaran agamanya. Yang menarik, tingginya tingkat pemahaman terhadap ajaran agama itu bukan lantas semakin memperkokoh keyakinan seseorang kepada sumber-sumber ajaran agama yang genuine, atau yang diyakininya semula. Tetapi sebaliknya telah “membalikkan” keyakinan itu kepada keyakinan lain, semisal munculnya “sekte-sekte” dalam agama.

Selengkapnya >> https://panjimasyarakat.com/2025/11/islam-tradisi-upaya-menghadirkan-tuhan/#respond 


Untuk update berita dan informasi lebih lanjut, bisa di akses:

website_ https___perpus.uinjkt.ac.idWA_ 0823.2122.1957WA Channel Perpustakaan UIN Jakartaemail_ perpustakaan@apps.uinjkt.ac.idIG_ @perpusuinjkt