Hati-hati! Media Sosial Bukan Sekedar Posting
Tips_pedia UIN Jkt – Media sosial adalah panggung besar tanpa batas, tempat di mana setiap posting bisa menjadi sorotan atau malah boomerang. Namun, bagaimana memanfaatkan platform ini secara cerdas dan strategis? Karel Anderson, Head of Brand Communication Division Detikcom, memberikan jawaban tegas dalam acara Detikcom Goes to Campus di UIN Jakarta, Rabu (20/11) kemarin di teater Prof. Aqib Suminto FIDKOM UIN Jakarta.
"Seringkali apa yang kita tampilkan di media sosial ditafsirkan berbeda oleh audiens," tegas Karel, membuka wacana penting tentang komunikasi digital. Media sosial bukan sekadar tempat berbagi, melainkan alat strategis untuk menyampaikan pesan yang tepat sasaran.
Ia juga mengungkapkan bahwa emosi memainkan peran kunci dalam membangun koneksi. Emosi positif yang kuat seperti kegembiraan, kejutan, atau kelucuan dapat menciptakan efek viral, sementara emosi yang lebih lembut seperti ketenangan dan pencapaian menciptakan kedekatan emosional dengan audiens. "Kunci utama bukan sekadar membuat konten viral, tapi memastikan pesan kita relevan dengan audiens," ujar Karel.
Karel menyampaikan pesan yang menggugah: "Media sosial itu aset, tapi branding yang kita lakukan di media sosial adalah mindset!" Ia menegaskan bahwa kesuksesan digital bukan sekadar memiliki akses ke teknologi atau kemampuan menciptakan konten kreatif, melainkan tentang pola pikir strategis untuk membangun citra yang konsisten dan bermakna.
Pesan ini menjadi tamparan bagi generasi muda yang sering kali asal-asalan memposting di media sosial. Setiap unggahan bukan hanya soal ekspresi, tapi investasi reputasi. Jadi, berhati-hatilah! Media sosial adalah alat, dan keberhasilan ada pada strategi yang kita mainkan di balik layar.
Detikcom Goes to Campus berhasil membuka wawasan baru, menjadikan media sosial sebagai senjata branding yang ampuh dan penuh potensi—bagi mereka yang tahu cara memanfaatkannya. Apakah Anda salah satunya? *RMr