Bagi mahasiswa hukum dan praktisi yang ingin memperdalam pemahaman tentang hukum kontrak di Indonesia, buku 'Pembaruan Hukum Kontrak di Indonesia: Prakontrak, Kontrak, Pascakontrak' karya M. Natsir Asnawi dan Faisal Santiago ini adalah bacaan yang tak boleh dilewatkan.

Buku ini menjadi rujukan penting karena secara komprehensif mengulas siklus kontrak dalam tiga fase utama: prakontrak, kontrak, dan pascakontrak. Pendekatan sistematis dan aplikatif yang ditawarkan menjadikan buku ini sangat relevan sebagai referensi skripsi, tesis, maupun bahan ajar di bidang hukum perdata dan hukum bisnis.

1. Prakontrak: Fondasi Awal Sebuah Kesepakatan. Di bagian ini, penulis membahas proses awal terbentuknya kontrak, mulai dari negosiasi, penawaran, hingga kesepakatan awal. Penekanan diberikan pada pentingnya kehati-hatian dalam proses prakontrak, karena tahap ini sangat menentukan hubungan hukum antara para pihak ke depannya.
2. Kontrak: Substansi dan Validitas. Bagian ini membedah secara rinci unsur-unsur sahnya kontrak, seperti kesepakatan, kecakapan, objek tertentu, dan sebab yang halal. Penulis juga menguraikan berbagai jenis kontrak umum di Indonesia seperti kontrak jual beli, sewa menyewa, dan jasa, serta menyisipkan prinsip-prinsip dasar yang membentuk kerangka hukum kontraktual nasional.
3. Pascakontrak: Implementasi dan Penyelesaian Sengketa. Tahap akhir ini mengulas pelaksanaan isi kontrak, serta bagaimana kontrak ditafsirkan jika terjadi perselisihan. Penulis juga memaparkan mekanisme penyelesaian sengketa, termasuk wanprestasi dan solusi hukum jika salah satu pihak melanggar perjanjian.

Jika Anda mencari buku referensi hukum kontrak Indonesia terbaru, yang membahas mulai dari proses prakontrak hingga pascakontrak, maka buku ini layak menjadi koleksi wajib Anda.
Temukan koleksi buku ini, klik >>

Mahasiswa hukum sering menghadapi tantangan dalam menyusun karya ilmiah, terutama saat diminta menganalisis putusan hakim secara mendalam. Tak sedikit dari mereka yang bingung menentukan fokus analisis dan menyusun argumentasi hukum secara sistematis.

Menjawab kebutuhan tersebut, buku 'Penelitian Hukum Normatif: Analisis Putusan Hakim' karya Moh. Askin dan Masidin hadir sebagai panduan praktis dan aplikatif dalam melakukan penelitian hukum normatif, khususnya yang berbasis pada studi kasus putusan pengadilan.

Fokus Utama: Analisis Putusan Hakim dalam Penulisan Ilmiah
Buku ini dirancang khusus untuk membimbing mahasiswa dalam menyusun skripsi, tesis, disertasi, hingga makalah hukum. Penulis menggarisbawahi pentingnya pemahaman yang mendalam terhadap objek penelitian, serta konsistensi dalam menganalisis substansi hukum dari sebuah putusan.

Dengan menggunakan pendekatan langkah demi langkah, buku ini memandu mahasiswa untuk: Memilih putusan yang relevan dengan tema hukum yang diteliti; Menganalisis dasar hukum yang digunakan hakim dalam pertimbangan; Mengidentifikasi permasalahan hukum yang muncul dalam putusan; dan Menyusun argumentasi yang sistematis dan berbasis teori hukum.

Dilengkapi Contoh Nyata dan Panduan Teknis
Salah satu keunggulan buku ini adalah adanya contoh-contoh konkret analisis putusan yang membantu mahasiswa memahami penerapan teori dalam praktik. Tak hanya itu, penulis juga menawarkan kerangka penulisan yang mudah diikuti agar mahasiswa dapat menghasilkan karya ilmiah yang sesuai kaidah akademik dan logika hukum.

Jika Anda sedang menulis skripsi atau tesis hukum, dan ingin memahami cara menganalisis putusan hakim secara metodologis dan mendalam, maka buku ini adalah referensi yang wajib dimiliki. Dengan pendekatan normatif yang sistematis, buku ini membantu menghasilkan karya ilmiah yang lebih tajam, valid, dan relevan secara akademis.
Temukan koleksi buku ini, klik >>

Dalam era riset multidisipliner dan perkembangan ilmu sosial yang semakin dinamis, kebutuhan akan panduan metodologi yang komprehensif menjadi semakin mendesak. Menjawab kebutuhan tersebut, buku 'Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya' karya Burhan Bungin kembali hadir dalam Edisi Ketiga yang telah diperbarui dan disesuaikan dengan tantangan riset masa kini.

Buku ini menjadi salah satu buku metodologi penelitian kualitatif terpopuler di Indonesia, dan telah banyak digunakan oleh mahasiswa, dosen, serta peneliti dalam berbagai bidang.

Edisi Ketiga: Menjawab Tantangan Riset Sosial Kontemporer
Dalam edisi terbarunya ini, Burhan Bungin menyoroti tiga hal penting yang melatarbelakangi penyusunan ulang buku ini; 1) Munculnya temuan-temuan baru yang tersebar di berbagai literatur akademik dan menuntut penyesuaian pendekatan kualitatif; 2) Kompleksitas masalah sosial yang dihadapi masyarakat saat ini, mulai dari komunikasi digital hingga kebijakan publik yang belum optimal; 3) Dinamika penelitian yang makin kompleks, baik dari segi pendekatan, teknik pengumpulan data, hingga analisis.

Mengapa Buku Ini Penting?
Buku ini menawarkan kerangka kerja metodologis yang solid bagi para peneliti ilmu sosial. Dengan bahasa yang mudah dipahami dan pendekatan praktis, Burhan Bungin membekali pembaca dengan: Landasan teori dan filosofi penelitian kualitatif; Teknik wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan studi kasus; Strategi analisis data kualitatif menggunakan pendekatan grounded theory dan interpretative; Contoh aplikasi di berbagai bidang seperti komunikasi, ekonomi mikro, dan kebijakan publik.

Dengan penyajian yang sistematis dan mengikuti perkembangan mutakhir di dunia riset, buku 'Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya' karya Burhan Bungin Edisi Ketiga ini menjadi referensi wajib bagi siapa saja yang ingin melakukan penelitian sosial yang mendalam dan relevan secara akademik.
Temukan  koleksi buku ini, klik >>

Kajian tafsir Al-Qur’an di Indonesia terus menunjukkan dinamika dan kemajuan yang signifikan. Di tengah keragaman pendekatan penafsiran, buku 'Eklektisisme Tafsir Indonesia: Studi Tafsir Al-Ibriz Karya Bisri Mustofa' karya Eva Musyarrofah hadir sebagai kontribusi penting dalam menggali karakteristik unik tafsir lokal bercorak pesantren yang berpijak pada kearifan budaya Nusantara.

Buku ini secara khusus mengupas tafsir monumental “Al-Ibriz li Ma’rifat Tafsir Al-Qur’an al-Aziz” karya KH. Bisri Mustofa (1915–1977), seorang ulama karismatik asal Rembang yang dikenal luas di kalangan pesantren dan Nahdlatul Ulama. Melalui pendekatan eklektik, Kiai Bisri tidak hanya menerjemahkan, tetapi juga memaknai ayat-ayat Al-Qur’an dengan mempertimbangkan konteks sosial budaya masyarakat Jawa.

Apa Itu Eklektisisme Tafsir?
Eklektisisme dalam konteks tafsir merujuk pada penggabungan berbagai pendekatan dan metode tafsir yang berbeda, guna menjawab kebutuhan masyarakat secara komprehensif. Dalam buku ini, Eva Musyarrofah memetakan bagaimana tafsir Al-Ibriz: Menggabungkan unsur tafsir tradisional dan modern; Menyentuh aspek tasawuf, fikih, akhlak, dan nilai-nilai lokal; Menghadirkan tafsir yang membumi, mudah dipahami, dan dekat dengan realitas masyarakat.

Tafsir Al-Ibriz: Warisan Ulama Nusantara yang Hidup dalam Budaya
KH. Bisri Mustofa tidak sekadar menjelaskan makna teks Al-Qur’an secara literal, tapi juga menyesuaikannya dengan problem sosial umat Islam saat itu. Ia menafsirkan ayat-ayat dalam bahasa Jawa dengan pendekatan yang praktis, menjadikannya lebih mudah diterima oleh masyarakat awam. Inilah yang menjadikan Al-Ibriz sebagai salah satu tafsir berbahasa lokal paling berpengaruh dalam sejarah Islam Indonesia.

Eva Musyarrofah, melalui buku ini, menggambarkan tafsir Al-Ibriz sebagai bagian dari perjalanan panjang islamisasi Indonesia —dari penafsiran lisan abad ke-14 hingga terbentuknya corak tafsir tertulis yang reflektif terhadap perubahan zaman.

Buku 'Eklektisisme Tafsir Indonesia: Studi Tafsir Al-Ibriz Karya Bisri Mustofa' tidak hanya mengulas tafsir Al-Ibriz dari sisi isi, tetapi juga mengungkap strategi dialog antara teks suci dan realitas sosial. Buku ini menjadi jembatan penting dalam memahami bagaimana Al-Qur’an diterjemahkan ke dalam kehidupan masyarakat Indonesia, sekaligus menegaskan pentingnya pendekatan kontekstual dalam tafsir.
Temukan koleksi buku ini, klik >>

Di tengah derasnya arus globalisasi dan transformasi digital, dunia pendidikan Islam dihadapkan pada tantangan baru: bagaimana menyampaikan ajaran agama dengan cara yang tetap relevan, inspiratif, dan membumi di hadapan generasi milenial?

Buku 'Metodologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam' karya Abuddin Nata dan Aminudin Yakub hadir sebagai jawaban strategis untuk menjawab tantangan tersebut. Buku ini tidak hanya menyajikan teori metodologi pembelajaran, tetapi juga memberikan panduan aplikatif tentang bagaimana nilai-nilai keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia dapat ditanamkan secara efektif dalam proses pembelajaran.

Pendidikan Agama Islam di Era Modern: Lebih dari Sekadar Transfer Ilmu
Menurut penulis, pendidikan agama Islam bukan hanya menyampaikan materi, tetapi juga membentuk karakter dan spiritualitas siswa. Dalam buku ini ditegaskan bahwa metode pengajaran yang efektif harus mampu membangkitkan: a) Imajinasi religius, untuk memahami makna terdalam dari ajaran Islam; b) Intuisi dan pengalaman batin, yang membentuk kesadaran spiritual; c) Perasaan moral, yang membimbing perilaku sosial sehari-hari.

Ketiganya adalah aspek yang tidak dapat digantikan oleh kecanggihan teknologi informasi, sehingga pendidikan agama membutuhkan pendekatan yang lebih manusiawi dan transformatif.
Temukan koleksi buku ini, klik >>