4 Karakter Mahasiswa UIN Jakarta di Era Society
4 Karakter Mahasiswa UIN Jakarta di Era Society

Kolom Pustakawan - Era Society 5.0 membawa perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam dunia pendidikan tinggi. Mahasiswa tidak lagi hanya dituntut untuk unggul dalam akademik, tetapi juga harus memiliki karakter yang adaptif, terhadap perkembangan teknologi, perubahan sosial, serta tantangan global.

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, memberikan pengalaman yang lebih sekadar belajar di ruang kelas. Dalam era digital yang semakin berkembang, UIN Jakarta tidak hanya mencetak mahasiswa dengan kecerdasan akademik, tetapi juga membentuk karakter yang mampu bersaing di tingkat global.

Di tengah perubahan ini, bagaimana karakter mahasiswa UIN Jakarta dapat beradaptasi dan unggul dalam era society saat ini? Agus Rifai, Ph.D., Kepala Perpustakaan UIN Jakarta, -berdasarkan hasil pengamatan, fakta dan fenomena yang sedang berkembang saat ini, mengungkapkan 4 karakter utama yang harus dimiliki mahasiswa UIN Jakarta di era society.

  1. Intelektual yang Berlandaskan Nilai Keislaman
    isianMahasiswa UIN Jakarta tidak hanya dituntut untuk memiliki wawasan akademik yang luas, tetapi juga harus mampu mengintegrasikan nilai-nilai Islam dalam setiap aspek keilmuan. Dalam era digital, banyak tantangan yang harus dihadapi terkait penyebaran informasi yang tidak akurat atau hoaks. Dan pemikiran sekuler yang dapat mempengaruhi cara berpikir.

    Atas alasan tersebut, Mahasiswa UIN Jakarta harus mampu menjadi intelektual yang kritis, rasional, dan tetap berpegang teguh pada nilai-nilai keislaman dalam menelaah setiap perkembangan zaman.
  1. Adaptif terhadap Perkembangan Teknologi
    Society 5.0 menempatkan teknologi sebagai bagian integral dari kehidupan. Mahasiswa yang tidak mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi akan tertinggal dala berbagai aspek, baik akademik maupun professional.

    Maka dari tu, Mahasiswa UIN Jakarta harus mampu memanfaatkan kecerdasan buatan (AI), big data, dan internet of things (IoT) untuk mendukung riset dan inovasi pembelajaran. Selain itu, literasi digital menjadi keharusan agar dapat memilih informasi yang valid serta mengembangkan keahlian di bidang yang berbasis teknologi.
  1. Aktivis Sosial yang Peduli terhadap Isu Lokal dan Global
    isian (2)Selain unggul dalam akademik, mahasiswa UIN Jakarta juga harus memiliki jiwa aktivisme yang tinggi. Cakap dan mampu menyikapi fenemona seperti perkembangan arus literasi digital, isu politik, dan hak asasi manusia harus menjadi perhatian.

    Mahasiswa UIN Jakarta diharapkan menjadi agen perubahan sosial yang dapat berkontribusi bagi masyarakat melalui kegiatan sosial, advokasi, serta gerakan keadilan. Keterlibatan dalam organisasi mahasiswa, seperti Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA), Senat Mahasiswa (SEMA), Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan forum akademik lainnya, bisa menjadi modal utama untuk membentuk jiwa kepemimpinan serta kepekaan terhadap isu-isu kontemporer.
  1. Mandiri dan Berjiwa Enterpreneur
    Mahasiswa yang sukses di era saat ini, bukan hanya mereka yang mengandalkan ijazah, akan tetapi mereka yang mampu menciptakan peluang. Perkembangan ekonomi digital dan bisnis berbasis teknologi, memberikan peluang yang sangat luas untuk mengembangkan usaha kreatif, baik di bidang ekonomi Islam, fintech Syariah maupun industri halal. Tren seperti itulah, menjadi sektor yang paling potensial untuk di garap oleh Mahasiswa UIN Jakarta.

Pada akhirnya, menjadi mahasiswa UIN Jakarta di era Society 5.0 bukan hanya tentang bagaimana menguasai teknologi, tetapi juga bagaimana mengintegrasikan nilai-nilai keislaman. Dengan berpikir kritis, menjaga keseimbangan spiritualitas dan teknologi, berkolaborasi, serta mengembangkan jiwa kewirausahaan, Mahasiswa UIN Jakarta dapat menjadi agen perubahan yang membawa nilai-nilai Islam dalam kemajuan zaman.

Mari menjadi mahasiswa yang tidak hanya mengikuti arus, tetapi juga mampu membentuk arus peradaban! *RMr